Cari Blog Ini

Hati ini

saat hanya tatapan yang bisa kubiaskan untukmu
sesungguhnya kidung kerinduan ini ingin menyampaikan sebuah rasa padamu
meski kata terbatas pada keberanian untuk melafadz
mestinya sudahlah cukup buatmu bisa mengartikan rasa yang kupendam
saat kita duduk berdua
menatapi lembayung senja yang menjuntai
ada makna dalam setiap tarikan dan hembusan nafas…
ada harapan dalam degup jantung…
semua bernadzar kepadamu…
disini…
didadaku tersimpan harapan…
dihatiku bersemayam keinginan…
namun bagaimana kuharus sampaikan kepadamu jika setiap menatap wajahmu bibirku kelu…
bagaimana harus kuluahkan kejujuran atas rasa cinta dan rinduku
hasratku ingin membangun mahligai indah diatas titian ikrar…
rasaku inginkan kedamaian bersamamu…
rakit kecilku ingin bersandar disatu dermaga
dermaga nan asri tempat menambatkan penat jiwa dan hasrat hati
tak jemu kuberharap pada angin keikhlasan tuk mengiring rakitku bertemu dengan dermagamu..
seandainya rasaku ini sama dengan rasamu…
keindahan cinta dan rindu ini lakarkan dengan kecup hangat dikeningku…
karena sebenarnya hanya satu lafadz yang ingin kuluahkan dihadapanmu
“Aku Mencintaimu”
kuingin miliki dirimu seutuhnya tanpa harus berbagi….

MEDITASI

M E D I T A S I



Dalam olah batin, meditasi menjadi salah satu topik pembicaraan yang tiada habis-habisnya. Tentu hal tersebut ada sebabnya, sebabnya tiada lain karena meditasi adalah salah satu usaha proses untuk meningkatkan pengembangan pribadi seseorang secara total. Tulisan ini didasari dari berbagai literatur mengenai meditasi. Tulisan ini merupakan usaha melengkapi tulisan J. Sujianto yang berjudul “ Pengembangan Kwalitas Pribadi di Bidang Kebatinan, suatu Proses Meningkatkan Kreatifitas dan Pengetahuan Dunia Gaib “ Apakah Meditasi ? Mengusahakan rumus yang pasti mengenai arti meditasi tidaklah mudah, yang dapat dilakukan adalah memberi gambaran berbagi pengalaman dari mereka yang melakukan meditasi, berdasarkan pengalaman meditasi dapat berarti : 1. Melihat ke dalam diri sendiri 2. Mengamati, refleksi kesadaran diri sendiri 3. Melepaskan diri dari pikiran atau perasaan yang berobah-obah, membebaskan keinginan duniawi sehingga menemui jati dirinya yang murni atau asli. Tiga hal tersebut diatas baru awal masuk ke alam meditasi, karena kelanjutan meditasi mengarah kepada sama sekali tidak lagi mempergunakan panca indera ( termasuk pikiran dan perasaan ) terutama ke arah murni mengalami kenyataan yang asli. Perlu segera dicatat, bahwa pengalaman meditasi akan berbeda dari orang ke orang yang lain, karena pengalaman dalam bermeditasi banyak dipengaruhi oleh latar belakang temperamen, watak dan tingkat perkembangan spiritualnya serta tujuan meditasinya dengan kulit atau baju kebudayaan orang yang sedang melaksanakan meditasi. Secara gebyah uyah (pada umumnya) orang yang melakukan meditasi yakin adanya alam lain selain yang dapat dijangkau oleh panca indera biasa. Oleh karena itu mungkin sekali lebih tepat jika cara-cara meditasi kita masukkan ke golongan seni dari pada ilmu. Cara dan hasil meditasi dari banyak pelaku olah batin dari berbagai agama besar maupun perorangan dari berbagai bangsa, banyak menghasilkan kemiripan-kemiripan yang hampir-hampir sama, tetapi lebih banyak mengandung perbedaan dari pribadi ke pribadi orang lain. Oleh karena itu kita dapat menghakimi hasil temuan orang yang bermeditasi, justru keabsahan meditasinya tergantung kepada hasilnya, umpamanya orang yang bersangkutan menjadi lebih bijaksana, lebih merasa dekat dengan Tuhan, merasa kesabarannya bertambah, mengetahui kesatuan alam dengan dirinya dan lain-lainnya. Keadaan hasil yang demikian, sering tidak hanya dirasakan oleh dirinya sendiri, tetapi juga oleh orang-orang ( masyarakat ) di sekitar diri orang tersebut karena tingkah-lakunya maupun ucapan-ucapannya serta pengabdiannya kepada manusia lain yang membutuhkan bantuannya, mencerminkan hasil meditasinya. Cara-cara dan akibat bermeditasi. Cara bermeditasi banyak sekali. Ada yang memulai dengan tubuh, arti meditasi dengan tubuh adalah mempergunakan menyerahkan tubuh ke dalam situasi hening. Lakunya adalah dengan mempergunakan pernafasan, untuk mencapai keheningan, kita menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan teratur. Posisi tubuh carilah yang paling anda rasakan cocok / rileks, bisa duduk tegak, bisa berbaring dengan lurus dan rata. Bantuan untuk lebih khusuk jika anda perlukan, pergunakan wangi-wangian dan atau mantra, musik yang cocok dengan selera anda, harus ada keyakinan dalam diri anda, bahwa alam semesta ini terdiri dari energi dan cahaya yang tiada habis-habisnya. Keyakinan itu anda pergunakan ketika menarik dan mengeluarkan nafas secara teratur. Ketika menarik nafas sesungguhnya menarik energi dan cahaya alam semesta yang akan mengharmoni dalam diri anda, tarik nafas tersebut harus dengan konsentrasi yang kuat. Ketika mengelurkan nafas dengan teratur juga, tubuh anda sesungguhnya didiamkan untuk beberapa saat. Jika dilakukan dengan sabar dan tekun serta teratur, manfaatnya tidak hanya untuk kesehatan tubuh saja tetapi juga ikut menumbuhkan rasa tenang. Bermeditasi dengan usaha melihat cahaya alam semesta, yang dilakukan terus menerus secara teratur, akan dapat menumbuhkan ketenangan jiwa, karena perasaan-perasaan negatif seperti rasa kuatir atau takut, keinginan yang keras duniawi, benci dan sejenisnya akan sangat berkurang, bahkan dapat hilang sama sekali, yang hasil akhirnya tumbuh ketenangan. Meditasi ini harus juga dilakukan dengan pernafasan yang teratur. Kesulitan yang paling berat dalam bermeditasi adalah “mengendalikan pikiran dengan pikiran“ artinya anda berusaha “ mengelola “ pikiran-pikiran anda, sampai mencapai keadaan “ Pikiran tidak ada “ dan anda tidak berpikir lagi, salah satu cara adalah “ mengosongkan pikiran “ dengan cara menfokuskan pikiran anda kepada suatu cita-cita, umpamanya cita-cita ingin menolong manusia manusia lain, cita-cita ingin manunggal dengan Tuhan. Cita-cita ingin berbakti kepada bangsa dan negara, cita-cita berdasarkan kasih sayang dan sejenis itu menjadi sumber fokus ketika hendak memasuki meditasi. Secara fisik ada yang berusaha “ mengosongkan pikiran “ dengan memfokuskan kepada “ bunyi nafas diri sendiri “ ketika awal meditasi, atau ada juga yang menfokuskan kepada nyala lilin atau ujung hidung sendiri. Jika proses meditasi yang dilukiskan tersebut diatas dapat anda lakukan dengan tepat, maka anda dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam pengertian spiritual, yang akibatnya pasti baik untuk diri anda sendiri, mungkin juga bermanfaat untuk manusia lain. Sesuatu itu jangan dijadikan tujuan meditasi, karena hasil sesuatu itu adalah hasil proses meditasi, bukan tujuan meditasi. Jika dalam proses tersebut pikiran anda belum dapat anda “ kuasai atau hilangkan “ janganlah putus asa atau berhenti, tetapi juga memaksakan diri secara keterlaluan. Pengembangan selanjutnya dari proses meditasi tersebut, anda sendiri yang akan menemukan dan meneruskannya, karena berciri sangat pribadi. Untuk dapat berhasil anda sangat perlu memiliki motivasi yang cukup pekat dan dalam, sehingga dengan tiada terasa anda akan bisa khusuk dalam keheningan bermeditasi. Jika menemui sesuatu, apakah itu cahaya atau suara atau gambaran-gambaran, jangan berhenti, teruskan meditasi anda. Pengalaman sesudah keadaan demikian, hanya andalah yang dapat mengetahui dan merasakannya, karena tiada kata kalimat dalam semua bahasa bumi yang dapat menerangkan secara gamblang. Dalam keadaan demikian anda tidak lagi merasa lapar, mengantuk bahkan tidak mengetahui apa-apa lagi, kecuali anda tersadar kembali. Biasanya intuisi anda akan lebih tajam sesudah mengalami proses meditasi yang demikian itu, dan mungkin pula memperoleh “ pengetahuan “ tentang alam semesta atau lainnya. Di dalam serat Wulang Reh, karya “kasusastran” Jawa (dalam bentuk syair) yang ditulis oleh Kanjeng Sunan Paku Buwono IV, terdapat juga ajaran untuk hidup secara asketik, dengan usaha menuju kasampurnaning urip. Pada gulangen ing kalbu ing sasmita amrih lantip aja pijer mangan nendra kaprawiran den kaesti pesunen sarira nira sudanen dhahar lan guling (Intinya, orang harus melatih kepekaan hati agar tajam menangkap gejala dan tanda-tanda. termasuk ajaran tak boleh mengumbar nafsu makan serta tidur)
MEDITASI
  1. Meditasi adalah jalan untuk masuk dalam kesadaran jiwa.
  2. Meditasi adalah jalan untuk introspeksi diri.
  3. Meditasi adalah jalan untuk berkomunikasi dengan sang pencipta.
  4. Meditasi adalah jalan untuk mengubah hidup anda.
  5. Meditasi adalah jalan untuk meraih ketenangan batin.
manfaat meditasi sebagaimana diulas Times of India.
Rasa damai
Meditasi tidak harus menjadi sebuah proses yang panjang. Anda hanya perlu menutup mata, diam, memperhatikan tubuh, dan berfokus pada napas Anda. Dalam beberapa menit, Anda akan merasa rileks.
Kejelasan dan fokus
Seiring waktu, meditasi membantu Anda bisa konsentrasi dengan lebih baik pada setiap aktivitas. Anda pun akan dapat melihat berbagai hal lebih objektif dan jernih.

Kesehatan Holistik
Meditasi bagus untuk Anda secara internal maupun eksternal. Banyak yang percaya bahwa meditasi membantu menyembuhkan dan merilekskan organ-organ tubuh. Manfaat tersebut salah satunya terlihat pada kulit yang semakin bercahaya.
Pembunuh stres
Meditasi terutama berguna pada saat-saat sedih, stres, dan di bawah tekanan. Meditasi memungkinkan Anda untuk melepaskan timbunan racun dan energi negatif dalam tubuh, seperti rasa takut, khawatir, dan cemas.
Salah satu Cara untuk membuat stres jadi plong adalah dengan meditasi. Ada sejumlah aliran meditas! dan cara melakukannya.
Beban kerja yang berat, Persaingan bisnis yang ketat, lalu lintas yang padat, ataupun persoalan keluarga yang bikin penat dapat memicu timbulnya stres.Buntutnya, stres membuat kita merasa tertekan, marah,, frustrasi, atau sedih.
Para ahli menyebut stres yang berdampak buruk, merugikan, atau menyakitkan hati itu dengan distress. Karena efeknya negatif, orang pun berupaya untuk mengendalikannya. Menurut dra. lesye Widodo, S.Psi., psikolog pada RSAB Harapan Kita, Jakarta, pengendalian stres bisa melalui pertahanan fisik atau pertahanan mental. Pertahanan fisik bisa ditempuh dengar. Cara meningkatkan kesehatan (olahraga dan diet sehat), menikmati hidup (cukup tidur dan santai), serta merawat diri. Sedangkan pertahanan mental bisa melalui mekanisme yang dapat membantu mengatasi serta menemukan jaIan keluar dari situasi tegang. Atau, melalui relaksasi.
Pada prinsipnya, semua cara itu bisa memberikan kondisi rileks pada orang yang menjalaninya. Salah satu metode pengendalian stres yang banyak diminati sekarang ini adalah meditasi.
Harmonis, seimbang,
Meditasi dan hening sering dibayangkan sebagai kegiatan duduk diam dalam posisi bersila dengan mata terpejam selama waktu tertentu. Ternyata, meditasi tidak selalu seperti itu. Cara dan konsepnya bisa berbeda, beda sesuai aliran yang dianut.
Dalam buku Meditasi Mencapai Hidup Bahagia karangan Prof. Dr. dr. Luh Ketut Suryani, psikiater dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas. Udayana, Meditasi diartikan sebagai proses pemusatan perhatian, yang menyebar menjadi satu perhatian, yang dilakukan secara sadar. Dengan meditasi, seseorang bisa belajar menjalani hidup dengan baik atas dasar keinginannya sendiri dan mencoba mengatasi masalah yang dihadapi. Apa pun yang terjadi selalu diterima dan disyukuri. Perasaan inilah yang menimbulkan keinginan untuk menikmati, hidup dari sisi baiknya. Akhirnya, hidup menjadi terasa menyenangkan.
Guru besar ini juga menyatakan, dengan melakukan meditasi semua organ, sel, dan zat dalam tubuh akan mengalami proses homeostatis, bergerak dan berfungsi dalam keadaan seimbang, serta bekerja dalam keadaan teratur. Semua alat tubuh bekerja maksimal dengan mengeluarkan tenaga seminimal mungkin. Meditasi menimbulkan respons relaksasi yaitu integrasi respons mind, body (pikiran, tubuh) yang meliputi penurunan pemakaian oksigen, denyut jantung, pernapasan, tekanan darah, dan kadar asam laktat dalam serum; peningkatan resistensi kulit; serta perubahan aliran darah.
Sementara itu Merta Ada, guru meditasi Bali Usada Meditasi, mendefinisikannya sebagai teknik , menjaga kesehatan melalui latihan konsentrasi pikiran agar lebih waspada dan bijaksana, Orang dilatih untuk menghilangkan reaksi terhadap hal, hal buruk yang tersimpan dalam memorinya. Dalam konsep Merta Ada, apa pun yang bergetar di memori, akan bergetar di badan kita. Begitu pula sebaliknya. Misalnya, kalau tidak suka pada seseorang, maka badan kita akan panas. Di antara badan dan memori ini ada sensasi. Orang yang memiliki pikiran harmonis, bisa merasakan apa yang terjadi di badannya. Kalau terus dirasakan, perlahan, lahan reaksi marah atau benci di badan berganti dengan sadar bijaksana. Kalau ingat tanggal 13 , 14 Mei 1998, kita akan ingat pada kerusuhan yang terjadi di Jakarta, tetapi tidak diikuti rasa gelisah. jadi, yang diganti adalah reaksi kita. Pikiran dimurnikan, tetapi memorinya tetap ada.
Th. Aq. Murdjanto Rochadi Widagdo Pr. memandang meditasi sebagai suatu perjalanan yang bertitik tolak pada keyakinan akan hidup ilahi dalam diri pribadi manusia. Dalam meditasi kita mengadakan kontak dengan sang Sumber Kehidupan, sumber cinta kasih yang menuntun jalan kehidupan manusia. Secara sederhana dapat digambarkan, meditasi itu hening dan hening itu meditasi. Menurut Rochadi, dalam kehidupan, yang menjadi identitas diri kita adalah roh, bukan pikiran.
Untuk mengenali adanya roh, kita perlu mengheningkan diri. Di dalam keheningan orang akan mengenali roh di dalam diri. “Jadi, dalam meditasi kita menyadari, mengenali diri kita, maka roh yang ada dalam diri kita akan melindungi diri,” jelasnya. “Kita akan mencapai hidup baru, hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan. Apa pun yang terjadi di luar diri kita tidak akan merusak kebahagiaan dan kedamaian kita,” tambahnya.
Lain lagi dengan Anand Krishna, pendiri dan pelatih di padepokan meditasi Anand Ashram, la menyebut meditasi sebagai suatu gaya hidup yang menjadi dasar kehidupan agar seseorang menjadi meditatif. Latihan, latihan hanya merupakan sarana awal yang nantinya harus ditinggalkan. “Ketika sudah mencapai tingkatan meditatif, kita seperti punya tombol on off (dalam hal) emosi. Dia tidak akan lepas kendali. Kalau mau marah, dia dengan penuh kesadaran akan marah, tetapi tidak ada efek sampingan dari marah itu. Tekanan darah tidak akan meningkat. Kalau pun meningkat akan segera turun kembali,” ungkap Anand. Begitupun dalam menerima kedukaan; ia tidak terhanyut di dalamnya. Dalam keadaan suka, tidak menjadi arogan.
Menurut penyandang gelar MBA dari Pacific Southern University ini, meditasi bukanlah konsentrasi karena konsentrasi justru menggelisahkan seseorang. Meditasi bukan pula duduk diam ber, menit, menit sampai berjam, jam. Meditasi justru merupakan perluasan kesadaran . atau clekonsentrasi untuk mencapai keseimbangan.
Konsentrasi dan merasakan proses
pada dasarnya ada dua cara untuk melakukan meditasi, yakni meditasi , konsentrasi” dan meditasi “merasakan”. Pada meditasi “konsentrasi”, kita memusatkan satu keadaan (terutama melihat dan mendengar) pada obyek tertentu. Sedangkan pada meditasi “merasakan” kita mencoba menyadari keadaan secara menyeluruh dengan merasakan proses keadaan itu. Pada meditasi “konsentrasi”, pikiran, perasaan, dan kemauan dipusatkan pada subordinasi menetap tertentu.
Perhatian dipusatkan pada satu rangsangan yang datang berulang, ulang seperti kata, suara, doa, ungkapan, pernapasan, atau objek visual tertentu. Jika pikiran menyimpang, kita secara pasif mengabaikan gangguan itu dan kemudian tiba, tiba menyadari gangguan itu, maka pemusatan perhatian diulang kembali pada rangsangan meditatif. jika mampu mengembangkan meditasi, maka peningkatan perasaan terjadi, yaitu dari relaksasi meningkat ke dalarn perubahan emosional dan kognitif yang jelas. Keadaan ini disebut sebagai kesadaran berubah.
Ada banyak cara untuk mengalihkan berbagai perhatian menjadi satu perhatian. Cara yang dipilih tergantung dari aliran yang dianut. Pemusatan perhatian ini perlu untuk melatih seseorang memikirkan sesuatu dengan penuh perhatian, untuk menyeIami lebih dalam suatu masalah dan untuk menyeimbangkan kondisi tubuh.
Pada meditasi “merasakan”, kita merasakan jalannya kerja pikiran, perasaan, dan kemauan merasakan proses energi dalam tubuh atau proses penyatuan energi luar dan dalam tubuh. Cara ini untuk melatih kemampuan memusatkan perhatian pada proses yang sedang berlangsung.
Salah satu atau kedua cara latihan inilah yang dipilih praktisi meditasi dalam melatih atau berlatih meditasi. Rochadi, misaInya, memilih cara meditasi “konsentrasi” dengan memusatkan perhatian pada aktivitas, objek, atau suara. Contoh aktivitas pada tubuh kita yang bisa dipilih misaInya mengamati napas. yang keluar, masuk atau mengamati detak jantung. Contoh objek di luar diri misaInya, lilin yang menyala, gambar orang suci, satu titik, dsb. Atau kita bisa memilih mendaraskan mantra, zikir, rosario, atau suara berulang, ulang.

sikap tubuh dalam meditasi sangatlah penting, karena tubuh dan batin adalah satu. Tubuh yang tenang dapat membantu kita masuk ke puri batin. Karena itu, dalam meditasi dianjurkan duduk dengan punggung tegak dan kepala seolah, olah tergantung di angkasa. Lutut lebih rendah dari pusar supaya perut kita bebas. Tulang ekor dan kaki melekat, berakar ke bumi. Bernapas dengan diafragma dan memberi ruang yang cukup agar paru, paru bagian bawah longgar, sehingga udara , segar dengan leluasa memasuki daerah ini. Melakukannya dengan kedamaian dan ketenteraman serta dalam waktu selama mungkin.
Merta Ada juga menggunakan cara meditasi “konsentrasi” dan “merasakan” untuk membawa pelaku meditasi berpikiran harmonis. Karena itu, yang dilatih adalah pikiran, bukan otaknya sebab otak termasuk dalarn badan. Yang pertama dilatih adalah mengarahkan pikiran untuk mencapai konsentrasi. Kedua, sadar, waspada, eling, hati, hati. Ketiga, bijaksana, yaitu mengerti seperti apa adanya. Keempat, cinta kasih. Keempatnya membentuk pikiran harmonis. Yang dilatih adalah badan kita.
Latihan bisa dilakukan dengan duduk bersimpuh di lantai atau di kursi. “Posisi ini paling baik untuk pemula. Sebelum terlatih melakukan meditasi biasanya pikiran manusia kalah dengan badan. Misalnya, saat duduk pantat sakit sedikit, kita sudah bergeser. Nah, kalau kita tahan duduk bermeditasi sampai 30 menit, itu pertanda pikiran sudah mulai kuat,” ujar Merta Ada.
Lama latihan ditingkatkan secara bertahap. Misalnya, dari 10 menit menjadi 15 menit, 20 menit, dan seterusnya. Jadwal latihan bagi pemula sebaiknya tiga kali, yakni pagi, siang, dan malam. Teknik yang digunakan adalah teknik napas. Menurut Merta Ada, napas ini baik sekali karena mudah berubah sehingga perubahan pikiran mudah diketahui. Kalau dirasakan dengan baik, pikiran akan muncul di hidung dan bisa dirasakan. Badan juga akan terisi oksigen, energi baik sehingga badan jadi sehat.
“Teknik napas ini tidak dengan mengatur pernapasan, melainkan menyadari napas seperti apa adanya. Kita membiarkan badan kita bernapas seperti biasa. Kita dilatih merasakan napas kita menjadi lemah, kuat, pendek, panjang, masuk, keluar. Ini membuat pikiran sadar bijaksana melihat perubahan yang terjadi pada napas kita. Setelah pikiran sudah harmonis, baru kita gunakan,
Melepaskan hal negatif
Cara berlatih bermeditasi yang berbeda diperlihatkan oleh Anand Krishna. Dalam versinya, latihan meditasi dibagi atas enam latihan yang berbeda. Yaitu latihan relaksasi atau memberikan stimulus pada saraf otak, latihan pernapasan atau melepaskan rasa cemas, latihan membudayakan emosi, latihan membudayakan suara, latihan membudayakan penglihatan, dan latihan mengendalikan pikiran. Setiap latihan melalui beberapa tahap. Latihan, latihan tadi juga berlaku seperti terapi.

Pasrah

Kadang seperti kapal kosong yang tertiup badai Hanya mengikuti arah Maka jangan tanyakan akan kehendak Biarlah hingga angin berhembu...